Minggu, 08 Januari 2012

"Anak Tidak Pernah Salah"


           Biasanya setelah subuh, di televisi banyak banget ceramah agama. Oohh..saya jadi teringat ceramah yang sangat saya senangi di salah satu channel televisi swasta, yaituu "Jamaaaaahhhh...Alhamdulillaaahhhh", tentu hal yang seperti itu sudah bukan hal yang asing lagi di telinga kita. Yaa..itu adalah celotehan yang biasa Ustad Maulana lakukan setiap commercial break. Tiba-tiba saya tertegun ketika ada tulisan bahwa "Anak Tidak Pernah Salah" yang ada dalam pikiran saya, waahh..menarik nihh...

Ustad Maulana berkata :
Anak dilahirkan dalam keadaan yang "Fitrah", atau biasa kita bilang "Suci", dia tidak mengetahui dan tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada anak yang bodoh, karena apa yang dia lihat, apa yang dia dengar disekelilingnya itulah yang akan dia ikuti. Anak bagaikan kertas putih dan penanya adalah kita (orang tua). Dan apa yang sudah tertulis itu yang akan dipertanggungjawabkan. Jadi, hati-hati kalau tulisannya jelak. Anak itu salah karena tidak tahu apa-apa dan tugas kitalah yang harus menuntunnya. Orang tua kita anggap benda dan bayangan kita anggap adalah anak, jangan harap bayangan kita akan lurus kalau bendanya sendiri saja masih bengkok. Anak berusia 0-7 tahun kita mulai mengajari dan mengenalkan anak kita dengan Allah. Membuat anak supaya takut dengan Allah sering-sering bawalah ke kuburan beri tahu akan siksa kubur, membuat anak agar tidak pernah minta uang sering-sering bawa ke Panti Asuhan, ingin membuat anak supaya mau menjaga kesehatannya bawa ke Rumah Sakit. Anak mulai berusia 10 tahun kita mulai menegur dengan cara yang baik bukan dengan cara yang kasar. Memukulpun tidak boleh terlalu keras, jangan pukul atas dan jangan pukul depan, dan ketika anak mulai menginjak masa remaja dan dewasa tugas kita adalah menuntunnya. Jangan sekali-sekali kita mengajarkan anak akan kebohongan dan iming-imingan, anak harus dijaga tumbuhkembangnya (jasmani) dan kerohaniannya dengan baik. Kekuatan terbesar anak adalah "KEINGINTAHUAN" dan kita sebagai orang tua jawablah dengan jawaban yang baik. 
             Jangan pernah memaksakan anak sesuai dengan kemauan kita, tugas kita hanya menuntunnya dan menegurnya kalau dia mulai salah langkah. Kenapa? Karena kelak yang akan menjalani hidupnya adalah anak kita sendiri. Bisa saja kemauan anak dengan kemauan kita berbeda, cukup kita tahu apa bakatnya dan kita mengarahkannya, apabila ada yang berubah dari diri anak tersebut cari tahu apa penyebabnya berikan solusi terbaik. Makanya wahai para orang tua sekalian kalau berantem jangan di depan anak, menjelek-jelekkan pasangan kalian juga jangan di depan anak. Juga di dunia ini tidak ada anak haram dan berdosa, melainkan perbuatannya orang tuanyalah yang patut dipertanyakan. Anak berdosa karena ketidaktahuannya, jangan salahkan anak, tapi pikirkan perilaku kita terhadap anak kita. 
            Oleh sebab itu, jadikanlah anak sebagai nikmat bukan sebagai penyiksa serta jadikanlah anak sebagai sesuatu yang menyenangkan kita tidak hanya di dunia tapi juga akhirat.

            Dulu juga, ketika saya mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kerohanian Islam di kampus. Ada ustad yang mengatakan bahwa, "Sifat anak merupakan cerminan dari sifat kedua orangtuanya, kalau orangtuanya sifatnya baik tentu anak tersebut akan memiliki sifat baik yang mungkin lebih dari kedua orangtuanya, begitu juga sebaliknya orangtuanya memiliki sifat yang buruk tentu anaknya pun akan lebih buruk".

            Dapat saya simpulkan, bahwa menjadi orang tua sangat tidak mudah. Banyak sekali hal yang sangat vital yang harus kita ajarkan terhadap anak kita. Hmmm...ngomong-ngomong saya kan belum punya anak, menikah saja belum. Tapi nggak apa-apa deh "Calon Ibu", lumayan ada hikmah yang banyak di dalamnya. 
           Pilihan ada di tangan kita, apa yang akan kita ajarkan esok terhadap anak kita. Mulai saat ini harus pintar-pintar menjaga sikap dan sifat..... u_u 

Rabu, 28 Desember 2011




“Yang Perlu Dicermati dalam Wawancara Kerja”

Kasus :  

                                                                  
            PERNAHKAH - Anda mempunyai teman, kerabat atau entah siapa saja yang punya pengalaman seperti ini? Berkali kali melamar kerja, tetapi gagal saat wawancara. Seperti pengalaman Asti sebut saja begitu yang bolak balik mengadu nasib untuk mencari pekerjaan baru, tetapi sekian kali gagal mendapatkannya. Sialnya, dia tidak berhasil lolos setelah mengikuti tahapan wawancara. Asti sempat putus asa dan malas untuk melayangkan lamaran lagi. Tetapi seorang teman menghiburnya, “Kamu masih beruntung karena untuk dipanggil, dites, kemudian diwawancara itu merupakan separuh bahkan tiga perempat keberhasilan. Banyak orang yang dipanggil saja tidak, apalagi sampai diwawancara.”
            Rupanya kata kata itu betul-betul memberikan semangat baru buat Asti. Sambil terus bekerja dengan status kontrak di tempatnya sekarang, Asti tetap mencoba mencari peluang kerja yang lebih baik. Meski begitu, setiap kali melamar, wawancara beberapa kali yang gagal itu tetap membayang. “Biasanya orang tambah banyak pengalaman, makin percaya diri. Tetapi saya, makin sering diwawancara, makin pesimis, karena di sini saya selalu gagal,” ujar Asti.
            Pengalaman seperti itu sebenarnya jamak dialami orang. Tak cuma di Indonesia, tetapi universal dialami oleh para pelamar kerja di mana-mana di dunia, yang menggunakan sistem seleksi obyektif, bukan sistem koneksi.
            Wawancara sebenarnya hanya merupakan bagian dari sekian proses yang harus dilalui. Seleksi pertama biasanya sudah berlangsung saat lamaran diterima perusahaan. Kualifikasi, termasuk pendidikan, pengalaman, dan lainnya menjadi pertimbangan sebuah perusahaan untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan proses lamaran.
            Betapa pentingnya wawancara, terbukti dari contoh kasus Asti di atas. Sepandai apa pun Anda, dengan pengalaman yang Anda miliki, tetap saja tak menjamin Anda bisa diterima di tempat kerja baru yang Anda inginkan. Tak ada rumus yang bisa digunakan dalam wawancara, selain berusaha meyakinkan orang yang mewawancarai bahwa Anda memang mampu, cocok, dan merupakan orang yang tepat untuk mengisi lowongan yang sedang dicari.

Sumber : http://sarikata.com/2004/08/09/yang-perlu-dicermati-dalam-wawancara-kerja.html



            Dari kasus Asti di atas menurut saya memang sering kali ditemui, berbagai macam tes kerja telah dilalui, tetapi ketika wawancara justru tidak dapat dilewati. Sebelumnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu faktor-faktor apa saja yang menyebabkan para pelamar banyak yang gagal ketika sedang interview (wawancara). Banyak dari kita tentu pernah mengalami rasa “nervous” atau dalam bahasa kita menyebutnya yaitu “grogi”, perasaan yang seperti itu memang sudah biasa. Akan tetapi, apabila kita terus membawa perasaan grogi tersebut tentu akan membawa dampak tersendiri bagi kita. Nervous, secara tidak kita sadari dapat mempengaruhi bahasa tubuh kita, padahal setiap wawancara tidak mungkin si pewawancara tidak membaca bahasa tubuh kita. Dari bahasa tubuh kita sudah memiliki penilaian tersendiri bagi si pewawancara. Selain itu, dari rasa nervous tersebut juga dapat mempengaruhi daya tangkap kita atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh si pewawancara.
            Dari sebuah buku berjudul Sukses Mendapatkan Pekerjaan", karya Anna T. Yuniarti, S.Psi.  Dijelaskan bahwa biasanya pertanyaan-pertanyaan pewawancara terbagi atas 12 bidang. Semua pertanyaan pertanyaan tersebut ditujukan untuk menggali aspek motivasi, aspek ketahanan terhadap tekanan/stres, aspek inisiatif, dan sikap kerja, kepercayaan diri . Kemudian untuk menggali berbagai aspek kemampuan memecahkan masalah, kemampuan membuat keputusan, dan kemampuan dalam keberhasilan. Selanjutnya untuk mengetahui aspek aspirasi diri, kelemahan pencari kerja, kemampuan sosialisasi terhadap lingkungan, aspek kemandirian dan terakhir aspek kepemimpinan.
            Berikut ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum tiba waktu untuk diwawancarai, yaitu :
1.      Siapkan mental, tentu harus dipersiapkan terlebih dahulu dibandingkan yang lain.
2.      Setidaknya kita mengetahui hal-hal yang baru tentang perusahaan yang akan mewawancarai kita.
3.      Kita juga paham atas jenis pekerjaan yang sudah kita pilih sebelumnya.
4.      Berlatih menjawab dan berbicara di depan kaca, layaknya kita benar-benar diwawancarai.
5.      Menyiapkan segala sesuatunya 2 hari atau 1 hari sebelum wawancara seperti halnya penampilan.
6.      Jaga kondisi badan untuk tetap segar dan fit sampai waktu wawancara tiba.
7.      Usahakan datang 1 jam atau setengah jam lebih awal sebelum dimulainya proses wawancara.
8.      Jangan tidur terlalu malam, agar esok ketika wawancara tidak terburu-buru.

            Selain itu ada hal-hal yang harus diperhatikan ketika akan diwawancara :
Menurut Ardi Yanto dalam blognya yang berjudul “Hal-Hal Yang Perlu Dipersiapkan Saat Wawancara” menyarankan :
1.      Lakukan kontak mata ketika sedang diwawancara
Saat diwawancara, jangan menunduk. tatap langsung mata pewawancara setiap kali anda ingin memberikan jawaban. Dengan melakukan hal ini, anda akan dianggap sebagai seseorang yang percaya diri dan fokus pada tujuan.
2.      Tunjukkan minat dan antusiasme anda terhadap perusahaan
3.      Berpakaian secara profesional
Arti kata ’profesional’ di sini bisa berarti banyak hal, terutama di masa sekarang ini.
Seandainya anda bingung, gunakan saja setelan putih hitam seperti yang biasa dipakai
orang yang melamar pekerjaan. Yang palilng penting adalah tampil rapi dan sopan. Percaya atau tidak, kesan pertama itu penting.
4.      Jawab pertanyaan dalam waktu 60 detik
Anda mungkin tidak ingin terlihat sebagai seseorang yang pasif, namun omongan yang terlalu panjang akan membuat pewawancara bosan dan mencoret anda dari daftar calon favoritnya. Jelas, tegas, dan tepat pada sasaran adalah tujuan yang harus diutamakan.
5.      Dengar dan jawab pertanyaan secara langsung
Seandainya anda merasa ada hal yang tidak jelas, tanyakan langsung untuk klarifikasi.
Hal ini juga berguna untuk menghindari kesalahpahaman di masa mendatang.
6.      Jelaskan prestasi yang pernah anda buat
Jangan pernah sungkan untuk menjelaskan proyek apa saja yang pernah anda kerjakan di perusahaan sebelumnya. Persiapan diri untuk melakukan penjelasan akan mempengaruhi bagaimana performa anda di pekerjaan yang anda incar tersebut.
7.      Bertanya
Yang dimaksud bertanya di sini bukanlah pertanyaan-pertanyaan klise. Pertanyaan-pertanyaan yang kritis dan tajam akan menunjukkan bahwa anda adalah orang yang proaktif (dan memberikan kesan bahwa anda adalah orang yang tepat dan mempunyai visi untuk memajukan perusahaan)
.
            Selain itu, jangan lupa untuk tetap tersenyum ketika sedang diwawancarai serta luwes dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Semoga bermanfaat!!!...

Jumat, 02 Desember 2011

Healthy or Violence?????....

               Tanggal 2 Desember 2011 merupakan tanggal dimana aku mendapatkan suatu bentuk ilmu yang baru. Yups...kebetulan dosen tercintaku ibu Sherly (ibunya Andhika Pratama, heheheheeeeee...^^) mengadakan suatu seminar yang mendatangkan seorang motivator terkenal tingkat nasional. Sayang, aku hanya menghafal nama panggilannya saja, yaitu Bpk.Ferry. Seminar yang mengusung tema mengenai "Berhubungan (Berpacaran)"..ihh..wawww...dari kata-katanya ternyata mampu menyedot semua perhatian mahasiswa/i bahkan dosen sekaligus. Seminar itu pun berlangsung begitu meriah, semua menyimak dengan baik terhadap apa yang disampaikan oleh Bpk.Ferry. Ternyata tanpa kita sadari, khususnya kaum wanita ini sebenarnya masih terjajah dengan sifat dan perilaku dari kaum laki-laki.


          Kekerasan dalam berhubungan(berpacaran) merupakan suatu bentuk penyimpangan perilaku remaja.  Hali ini merupakan kasus terbanyak kedua setelah kekerasan terhadap istri dan banyak menimpa perempuan sebagai korban. Kekerasan dalam berpacaran (Dating Violence) adalah segala bentuk tindakan yang mempunyai unsur pemaksaan, tekanan, perusakan, dan pelecehan fisik maupun psikologis yang terjadi dalam hubungan pacaran. Kekerasan dalam pacaran meliputi kekerasan fisik, emosional, dan atau verbal oleh seseorang kepada pasangannya yang dilakukan dalam hubungan pacaran. Hal ini bisa dilakukan tidak hanya oleh pria, melainkan juga oleh wanita.

             Bentuk kekerasan dalam berhubungan yaitu:
1.  Kekerasan fisik, meliputi memukul, menendang, menjambak rambut, menampar, menonjok, melempar benda, membawa ke tempat yang membahayakan keselamatan korban.
2. Kekerasan seksual, meliputi setiap kontak seksual yang tidak diinginkan, rabaan, ciuman, melakukan hubungan seksual yang tidak kita kehendaki dengan berbagai ancaman.
3. Kekerasan emosional atau psikis, meliputi mengejek, curiga berlebihan, selalu menyalahkan pacar, mengekang, melarang atau membatasi aktifitas kita, memerasa, melarang kita untuk menegur orang lain.
4. Kekerasan secara ekonomi,selalu minta ditraktik dan belanja barang yang mewah, ketika tidak dituruti kemauannya maka akan berimbas kepada kekerasan yang lain, bisa fisik maupun psikis.

            Hmmm..dari bentuk kekerasan di atas, kelihatannya yang menjadi korban kalau digambarkan dalam kehidupan nyata saat ini tidak hanya wanita saja yang menjadi korban...kelihatannya laki-laki juga bisa. Mungkin prosentasenya yang berbeda..^^

              Sebelum adanya bentuk kekerasan, tentu ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, yaitu :
1. Pola asuh dan lingkungan keluarga yang kurang menyenangkan.
2. Teman sebaya, memiliki pengaruh yang besar dalam memberikan kontribusi semakin tingginya angka kekerasan antar pasangan. Berteman dengan teman yang sering terlibat kekerasan dapat meningkatkan resiko terlibat kekerasan dengan pasangannya.
3. Media Massa, Media Massa, TV atau film juga sedikitnya memberikan kontribusi terhadap munculnya perilaku agresif terhadap pasangan. Tayangan kekerasan yang sering muncul dalam program siaran televise maupun adegan sensual dalam film tertentu dapat memicu tindakan kekerasan terhadap pasangan.
4. Kepribadian, Teori sifat mengatakan bahwa orang dengan tipe kepribadian A lebih cepat menjadi agresif daripada tipe kepribadian B (Glass, 1977). Dan hal ini berlaku pula pada harga diri yang dimiliki oleh seseorang. Semakin tinggi harga diri yang dimiliki oleh seseorang maka ia memiliki peluang yang lebih besar untuk bertindak agresif.
5. Peran Jenis Kelamin, Pada banyak kasus, korban kekerasan dalam pacaran adalah perempuan. Hal ini terkait dengan aspek sosio budaya yang menanamkan peran jenis kelamin yang membedakan laki-laki dan perempuan. Laki-laki dituntut untuk memiliki citra maskulin dan macho, sedangkan perempauan feminine dan lemah gemulai. Laki-laki juga dipandang wajar jika agresif, sedangkan perempuan diharapkan untuk mengekang agresifitasnya.

         Dampak-dampak yang bisa ditimbulkan antara lain : depresi, menyalahkan diri sendiri, ketakutan merasa dibayangi banyak teror, rasa malu, merasa sedih, bingung, mencoba bunuh diri, cemas, tidak mempercayai diri sendiri dan orang lain, merasa bersalah.

          Setiap ada permasalahan tentu ada solusi. Sebenarnya solusi yang paling tepat adalah "NGGAK USAH PACARAN" kalau nggak mau ada kekerasan ketika sedang berpacaran. Akan tetapi, dengan adanya kekerasan baik fisik, emosional dan ekonomi lebih baik mengadulah kepada Tuhan, mencari solusi entah dengan menemui psikiater atau lembaga yang dapat membantu kita dalam menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi, dan yang terakhir tinggalkan mereka dan mencari suatu hal yang bisa menenangkan perasaan kita. 

                Setiap pilihan yang sudah kita pilih, kita juga harus berani menerima resikonya.
                Berani berbuat, berani bertanggung jawab.
        Saat ini adalah waktunya kita yang memilihnya, apa yang akan kita isi dalam hidup ini, SENYUMAN atau TANGISAN???....




Iklim Berubah, Kenapa Kita Nggak??

                  Tanggal 18 November malam saya sedang tumben-tumbennya menonton salah satu talk show yang berjudul “Bukan Empat Mata”. Tentu tahu kan!!!!!....^^
                  Di awal acara si presenter tenar (Tukul Arwana) membicarakan SEA GAMES yang saat ini sedang berlangsung, kemudian membicarakan nasib mantan atlet yang dulunya pernah berprestasi membawa nama baik Indonesia di kancah dunia internasional dan sesi terakhir kemudian membicarakan tentang Perubahan Iklim. Hmmm...agak mulai nggak nyambung sihh...Tapi okelah, saya tetap mendengarkannya.
                  Tiba-tiba saya menjadi tertarik untuk menyampaikan apa yang dikatakan oleh Bapak Dirjen Perubahan Iklim, namanya lupa sihh...hehehheeeee...Katanya...
                  “Apa yang menyebabkan iklim saat ini berubah?”
                  “Iklim berubah dikarenakan rumah-rumah kaca yang ditimbulkan dari ulah manusia tidak hanya saya saja tapi semua manusia yang ada diseluruh dunia ini. Seperti macam-macam polusi yang dihasilkan baik dari sepeda motor ataupun kendaraan beroda empat, penggunaan listrik yang boros, penggundulan dan pembakaran hutan, sehingga menghasilkan karbon dioksida (CO2) yang banyak, mengakibatkan naiknya CO2 yang berkumpul di atas atmosfer. Sinar matahari yang masuk harus dipantulkan kembali, adanya CO2 yang ada di atmosfer mengakibatkan sinar matahari tidak dapat memantul itulah yang disebut sebagai efek rumah kaca.”
                 “Seperti penggunaan hairdryer itu juga katanya bisa meningkatkan global warming, ya Pak?”
                 “Untuk penggunaan hairdryer sebenarnya tidak menambah global warming, tetapi penggunaannya yang menggunakan listrik itulah yang menyebabkan meningkatnya perubahan iklim. Selain itu, seperti sampah-sampah yang dibuang sembarangan mampu menyebabkan perubahan iklim. Karena apa? Karena sampah yang dibiarkan akan menghasilkan metana yang dihasilkan itu 21x lebih tinggi dibandingkan CO2. Untuk orang-orang yang suka naik mobil pribadi (di dalam mobil hanya seorang diri) dengan angkot yang berisi 8 orang itu sama saja dengan pemborosan energi dan gas yang dikeluarkan dari knalpot pun sama.”
                  “Di rumah saya banyak sekali yang tanamkan pepohonan-pepohonan buah-buahan”
                  “Nah salah satu penyerap CO2 yang baik adalah pohon, itu sebabnya kita harus mulai untuk menanam pepohonan kembali. Iklim saja berubah masa kita nggak berubah

                   Tiba-tiba saya jadi tertegun mendengarnya. Memang sih..tanpa kita sadari iklim memang sudah berubah, tetapi kita manusia yang sudah diberi akal dan tanggung jawab oleh Sang Pencipta Alam Semesta untuk menjaga sudah tidak lagi menjaganya malah justru merusaknya. Contoh yang sangat simple karena tingkah laku manusia yang sering kita jumpai adalah membuang sampah sembarangan yang akhirnya dapat mengakibatkan banjir dimana-mana. Pantaskah kita menangisi hal yang diakibatkan dari ulah kita sendiri. Ketika bencana datang, seperti melahap manusia hidup-hidup, apakah pantas kita menangisi karena hasil dari ulah kita sendiri.

                   Sudah saatnya kita menghapus rasa iba karena tingkah laku kita. Saatnya kita untuk membuat perubahan dalam menjaga bumi kita untuk anak cucu kita esok. Cukup mudah, hanya dengan menanam pohon saja kita sudah menyelematkan bumi ini. Karena dengan pohon, ia bisa memberikan udara yang sangat kita butuhkan dalam bernafas (oksigen(O2)). Dengan pohon, ia bisa menampung air hujan. Dan masih banyak lagi yang bisa kita dapatkan dari menanam pohon.

So...gimana dengan kalian?..^^  

Jumat, 04 November 2011


Lakukan Analisa Pekerjaan (Job Analysis)...

Dalam perusahaan atau suatu organisasi yang telah berkecimpung lama dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM) setelah melakukan suatu bentuk strategi yang dibuat untuk mencapai suatu tujuan penting organisasi, lebih baik membuat suatu Analisa Pekerjaan (Job Analysis). Analisa pekerjaan merupakan “suatu dasar mengenai tugas, kewajiban, dan tanggung jawab dari suatu pkerjaan juga mengenai profil dari masing-masing jabatan, jenis-jenis kemampuan dan ketrampilan yang dibutuhkan serta pengalaman dan pendidikan yang dipersyaratkan untuk menduduki jabatan tersebut”.
Dalam analisa pekerjaan ada beberapa tahap yang harus dilakukan, yaitu :
  1. Mengumpulkan informasi
  2. Menganalisis dan mengelola informasi pekerjaan, dan
  3. Menyusun jabatan dalam suatu format yang baku

Analisa pekerjaan dalam hal ini mengatur tentang,
  • semua tugas, kegiatan dan tanggung jawab
  • pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan karakter lain yang dibutuhkan oleh si pemegang jabatan
  • alasan terhadap adanya suatu jabatan tertentu dan apa yang membuatnya berbeda dari jabatan yang lain, serta
  • standar kerja atau target yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur kinerja

Metode-metode yang digunakan dalam Analisa Pekerjaan adalah :
Observasi
Mengumpulkan informasi tentang pekerjaan tertentu, digunakan untuk memperhatikan bagaimana pengaruh Job Analyst (Pengamat) terhadap kinerja kerja, apakah mereka sengaja bekerja lebih baik ketika diamati atau kualitas kerja mereka sama ketika diamati ataupun tidak diamati.

Partisipasi
Para pekerja diarahkan untuk langsung terjun ke dalam pekerjaan yang sudah ditentukan.

Data yang Tersedia
Adanya data yang tersedia dapat digunakan oleh Job Analyst (Pengamat) untuk bertukar pikiran dan menambah informasi dengan Job Analyst dari perusahaan lain.

Wawancara
Digunakan untuk mendapatkan gambaran pekerjaan yang akurat dan untuk melihat bagaimana beberapa orang yang menjalankan pekerjaan yang serupa, biasanya menghasilkan tugas yang sama.

Survei
Dapat mengumpulkan banyak informasi dari berbagai sumber dalam satu waktu, selain itu memungkinkan anonimus (kuesioner) sehingga para responden dapat lebih leluasa untuk mengisi tanpa mengkhawatirkan apakah identitasnya akan diketahui banyak orang atau tidak.

Catatan Harian Kerja
Disini maksudnya bukan buku “Diary” yaa...maksud dari catatan harian kerja merupakan catatan mengenai beberapa hal yang terjadi dalam suatu pekerjaan tersebut, misal ada kerusakan atau gangguan teknis ketika sedang bekerja sehingga menimbulkan pekerjaan tidak efektif. Keuntungan dari adanya catatan harian kerja yaitu, memberikan informasi secara detail mengenai pekerjaan seseorang karena ini dilakukan rutin setiap harinya.
Sedangkan, kelemahan yang ada pada catatan harian kerja ini yaitu dapat memakan waktu yang cukup banyak baik para pekerja maupun yang menulis catatan harian ini dan juga lebih sulit dikarenakan harus mengolah data yang cukup banyak.

Tidak hanya itu yang ada pada Analisa Pekerjaan (Job Analysis), ada beberapa hal, seperti :
Uraian Jabatan (Job Description)
Berisi uraian atau gambaran tentang apa yang harus dilakukan oleh si pemegang jabatan.

Analisis Kinerja (Task Analysis)
Kegiatan menganalisis kinerja mengikuti seperangkat prosedur atau langkah yang disarankan diikuti secara rinci untuk mendapatkan dan memaksimalkan hasil dari analisis kinerja, mencakup identifikasi standar kerja, identifikasi kinerja, indetifikasi masalah kerja, identifikasi bukti-bukti masalah, identifikasi penyebab timbulnya masalah, dan identifikasi solusi terhadap masalah.

Spesifikasi Jabatan (Job Specification)
Pernyataan tentang kemampuan yang dibutuhkan agar dapat bekerja secara efektif yang berhubungan dengan pekerjaan yang harus dimiliki seseorang sebelum menduduki jabatan tersebut.

Evaluasi Jabatan (Job Evaluation)
Penetapan dari suatu nilai pekerjaan terhadap suatu organisasi untuk menentukan kompensasi atau perkiraan upah.

Desain Jabatan (Job Design)
Sebentuk diagram yang tersusun dari Karyawan perusahaan sampai DirUt, agar terlihat jelas struktur organisasinya.

Setelah dilakukannya analisa pekerjaan maka baru disusunlah untuk melakukan proses rekruitment, seleksi dan penempatan kerja. Dengan menggunakan analisa pekerjaan ini, maka organisasi dapat terstruktur dengan baik.



www.stie-mce.ac.id


Insomnia???....Nggak dehh!!!!

           Membaca kata-kata “Insomnia” pastilah bukan suatu hal yang tabu lagi bagi kita. Beberapa kalangan orang pasti pernah mengalami hal ini, apalagi seseorang yang memiliki time management yang tidak teroganisir tentu sering mengalami gejala ini. Padahal waktu tidur untuk orang yang sudah dewasa adalah 7-8 jam per hari, 16 jam untuk bayi dan 9 jam untuk remaja. Hasil akhirnya adalah kekurangan kualitas tidur yang tidak dapat membuat seseorang merasa tidak segar ketika bangun. Insomnia merupakan gejala gangguan kurang tidur yang dapat menyebabkan seseorang kesulitan untuk dapat beristirahat pada malam hari. Para peneliti menyebutkan bahwa seseorang yang memiliki gangguan tidur mungkin akan menyebabkan penyakit jantung, obesitas, dan diabetes. Ada beberapa penyebab atau faktor yang dapat membuat seseorang sering mengalami gejala ini, yaitu :
a. Kelainan emosional
Sulit tidur dapat disebabkan karena sering timbul perasaan seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan yang terlalu berlebihan sehingga membuat orang yang sedang memiliki perasaan tersebut tidak dapat merasakan ketenangan.
b. Waktu kerja yang dinamis
Waktu kerja yang berubah-ubah yang terkadang tidak selalu menentu, membuat seseorang dapat kehilangan waktu tidurnya yang cenderung akhirnya berkurang.
c. Sakit fisik
Sesak nafas pada orang yang terkena asma, sinus dan flu mampu membuat penderita sulit tidur dikarenakan hidungnya yang tersumbat.
d. Lingkungan
Lingkungan yang bising dapat menjadi salah satu penyebab insomnia, apalagi seseorang yang tidak suka dengan suasana ramai tentu sangat-sangat terganggu dalam istirahatnya.
e. Gaya hidup
Alkohol, rokok, kopi ataupun obat penurun berat badan dapat juga memicu seseorang menjadi sulit untuk tidur karena kandungan yang ada di dalamnya memberikan efek buruk. Walaupun dapat meredakan stress, tetapi tetap saja tidak baik untuk tubuh.
  • Kopi, yang sangat diandalkan untuk tetap terjaga di malam hari
  • Nikotin, menjadi salah satu penyebab kenapa kita mendapatkan insomnia. Musuh utama dalam usaha mendapatkan tidur yang baik. Nikotin juga dapat menjadi perangsang untuk tetap terjaga sepanjang malam.
  • Makanan pedas dan asam dapat membuat usaha anda untuk tidur gagal, karena dapat membuat perut anda terasa panas dan nyeri, apalagi yang memiliki riwayat penyakit maag.
  • Kafein yang termasuk disini yaitu cokelat, soda dan tea. Makanan kaleng atau makanan siap saji yang mengandung kafein, namun tidak anda sadari. Periksalah labelnya sebelum menyantap.
          Insomnia tentu tidak baik kalau kita selalu mengalaminya secara terus menerus, karena tidak baik bagi kesehatan. Beberapa teman saya pernah berkata bahwa apabila mereka mulai sulit untuk memejamkan mata mereka, maka mereka akan segera minum obat yang dapat membuat kantuk. Untuk sekali atau dua kali mungkin tidak akan menimbulkan efek samping, tetapi bagaimana dengan pemakaian yang berjangka panjang? Tentu ini akan sangat berbahaya untuk dirinya. Sesekali begadang untuk menyelesaikan tugas pekerjaan tidak apa-apa. Namun, bagaimana dengan seseorang yang selalu atau setiap hari mengalami hal ini?. Berikut ini ada beberapa cara untuk menghindari, setidaknya untuk mengurangi gejala insomnia ini.
  1. Buat patokan waktu tidur agar dapat tercukupi tidur selama 8 jam per harinya.
  2. Atur jadwal untuk tetap bangun pagi sekalipun itu adalah akhir pekan.
  3. Tidak tidur siang hari.
  4. Hindari aktivitas yang berat selama 3 jam sebelum waktu tidur.
  5. Pada siang hari usahakan untuk banyak bergerak.
  6. Hindari kafein, alkohol dan rokok pada malam hari.
  7. Pastikan kamar bebas dari kekacauan dan gangguan.
  8. Biasakan membaca buku yang bermanfaat dan berwawasan pada malam hari sebelum tidur.
  9. Terapi psikologis.
        Dari beberapa cara di atas, pasti ada yang bertanya. Bagaimana bisa insomnia disembuhkan dengan terapi psikologis? Bukankah terapi-terapi seperti itu hanya ditujukan pada orang-orang yang sedang mengalami depresi yang hebat? Apakah insomnia merupakan bentuk salah satu gangguan jiwa juga? Tentu bukan itu yang dimaksud. Para pakar psikologi memiliki terapi tersendiri yang dapat memudahkan kita mendapatkan kemudahan dalam tidur. Seperti dalam hal ini, salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif dan hipnoterapi. Dalam terapi kognitif tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur. Sedangkan, hipnoterapi adalah suatu bentuk terapi pikiran dengan menggunakan hipnosis/hipnotis. Hipnotis/Hipnosis adalah membawa seseorang untuk memasuki kondisi relaksasi agar bisa masuk ke pikiran bawah sadar, untuk kemudian diberikan sugesti. Dalam hipnoterapi, ketika klien sudah memasuki kondisi relaksasi, baru dilakukan proses terapi.




Semoga beberapa cara yang saya berikan dapat memberi manfaat kepada para pembaca sekalian.

Minggu, 12 Juni 2011

Akhlak dalam Islam

Sebelum kita membicarakan mengenai hubungan antara tasawuf dengan akhlak, mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu akhlak dan tasawuf. Akhlak merupakan gambaran tingkah laku manusia yang terwujud nyata dari cara manusia tersebut bertindak terhadap sesama. Akhlak dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Akhlak mahmudah
Akhlak yang baik, tidak hanya kepada sesama tetapi juga kepada semua yang ada disekitarnya.
2. Akhlak mazmumah
Akhlak yang buruk, hanya menyebabkan kerusakan tidak hanya kepada dirinya sendiri tetapi kepada semua yang ada disekitarnya.
Tasawuf merupakan proses mendekatkan diri kepada Allah SWT., dengan mensucikan hati sebersih-bersihnya dengan berusaha menjauhkan hati dari penyakit hati. Beberapa macam tasawuf, yaitu :
a. Takhalli
Mengosongkan diri dari akhlak yang buruk.
b. Tahalli
Menghiasi diri dengan akhlak terpuji, sedangkan
c. Tajalli
Terbukanya dinding penghalang, yang membatasi manusia dengan Allah sehingga nur Illahi tampak jelas kepadanya.
Dari penjelasan di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa hubungan antara tasawuf dengan akhlak adalah dengan kita memiliki akhlak yang terpuji atau mulia maka kita dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT., dengan hati yang suci tanpa ada paksaan sama sekali. Tiga contoh yang dapat kita ambil, yaitu :
1. Akhlak kepada Allah SWT.,
a. Berdzikir kepada Allah dengan terus mengingatnya dalam keadaan apapun baik diucapkan dengan lisan maupun dengan hati.
b. Berdoa kepada Allah
c. Bertawakal kepada Allah, dengan berserah diri setelah kita berikhtiar.
2. Akhlak kepada manusia
a. Saling menghargai satu sama lain
b. Tidak membedakan derajat seseorang
c. Saling tolong-menolong
3. Akhlak kepada lingkungan
a. Tidak menebang pohon sembarangan
b. Tidak menyiksa makhluk ciptaan Allah
c. Menjaga kebersihan lingkungan