Jumat, 04 November 2011


Insomnia???....Nggak dehh!!!!

           Membaca kata-kata “Insomnia” pastilah bukan suatu hal yang tabu lagi bagi kita. Beberapa kalangan orang pasti pernah mengalami hal ini, apalagi seseorang yang memiliki time management yang tidak teroganisir tentu sering mengalami gejala ini. Padahal waktu tidur untuk orang yang sudah dewasa adalah 7-8 jam per hari, 16 jam untuk bayi dan 9 jam untuk remaja. Hasil akhirnya adalah kekurangan kualitas tidur yang tidak dapat membuat seseorang merasa tidak segar ketika bangun. Insomnia merupakan gejala gangguan kurang tidur yang dapat menyebabkan seseorang kesulitan untuk dapat beristirahat pada malam hari. Para peneliti menyebutkan bahwa seseorang yang memiliki gangguan tidur mungkin akan menyebabkan penyakit jantung, obesitas, dan diabetes. Ada beberapa penyebab atau faktor yang dapat membuat seseorang sering mengalami gejala ini, yaitu :
a. Kelainan emosional
Sulit tidur dapat disebabkan karena sering timbul perasaan seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan yang terlalu berlebihan sehingga membuat orang yang sedang memiliki perasaan tersebut tidak dapat merasakan ketenangan.
b. Waktu kerja yang dinamis
Waktu kerja yang berubah-ubah yang terkadang tidak selalu menentu, membuat seseorang dapat kehilangan waktu tidurnya yang cenderung akhirnya berkurang.
c. Sakit fisik
Sesak nafas pada orang yang terkena asma, sinus dan flu mampu membuat penderita sulit tidur dikarenakan hidungnya yang tersumbat.
d. Lingkungan
Lingkungan yang bising dapat menjadi salah satu penyebab insomnia, apalagi seseorang yang tidak suka dengan suasana ramai tentu sangat-sangat terganggu dalam istirahatnya.
e. Gaya hidup
Alkohol, rokok, kopi ataupun obat penurun berat badan dapat juga memicu seseorang menjadi sulit untuk tidur karena kandungan yang ada di dalamnya memberikan efek buruk. Walaupun dapat meredakan stress, tetapi tetap saja tidak baik untuk tubuh.
  • Kopi, yang sangat diandalkan untuk tetap terjaga di malam hari
  • Nikotin, menjadi salah satu penyebab kenapa kita mendapatkan insomnia. Musuh utama dalam usaha mendapatkan tidur yang baik. Nikotin juga dapat menjadi perangsang untuk tetap terjaga sepanjang malam.
  • Makanan pedas dan asam dapat membuat usaha anda untuk tidur gagal, karena dapat membuat perut anda terasa panas dan nyeri, apalagi yang memiliki riwayat penyakit maag.
  • Kafein yang termasuk disini yaitu cokelat, soda dan tea. Makanan kaleng atau makanan siap saji yang mengandung kafein, namun tidak anda sadari. Periksalah labelnya sebelum menyantap.
          Insomnia tentu tidak baik kalau kita selalu mengalaminya secara terus menerus, karena tidak baik bagi kesehatan. Beberapa teman saya pernah berkata bahwa apabila mereka mulai sulit untuk memejamkan mata mereka, maka mereka akan segera minum obat yang dapat membuat kantuk. Untuk sekali atau dua kali mungkin tidak akan menimbulkan efek samping, tetapi bagaimana dengan pemakaian yang berjangka panjang? Tentu ini akan sangat berbahaya untuk dirinya. Sesekali begadang untuk menyelesaikan tugas pekerjaan tidak apa-apa. Namun, bagaimana dengan seseorang yang selalu atau setiap hari mengalami hal ini?. Berikut ini ada beberapa cara untuk menghindari, setidaknya untuk mengurangi gejala insomnia ini.
  1. Buat patokan waktu tidur agar dapat tercukupi tidur selama 8 jam per harinya.
  2. Atur jadwal untuk tetap bangun pagi sekalipun itu adalah akhir pekan.
  3. Tidak tidur siang hari.
  4. Hindari aktivitas yang berat selama 3 jam sebelum waktu tidur.
  5. Pada siang hari usahakan untuk banyak bergerak.
  6. Hindari kafein, alkohol dan rokok pada malam hari.
  7. Pastikan kamar bebas dari kekacauan dan gangguan.
  8. Biasakan membaca buku yang bermanfaat dan berwawasan pada malam hari sebelum tidur.
  9. Terapi psikologis.
        Dari beberapa cara di atas, pasti ada yang bertanya. Bagaimana bisa insomnia disembuhkan dengan terapi psikologis? Bukankah terapi-terapi seperti itu hanya ditujukan pada orang-orang yang sedang mengalami depresi yang hebat? Apakah insomnia merupakan bentuk salah satu gangguan jiwa juga? Tentu bukan itu yang dimaksud. Para pakar psikologi memiliki terapi tersendiri yang dapat memudahkan kita mendapatkan kemudahan dalam tidur. Seperti dalam hal ini, salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif dan hipnoterapi. Dalam terapi kognitif tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur. Sedangkan, hipnoterapi adalah suatu bentuk terapi pikiran dengan menggunakan hipnosis/hipnotis. Hipnotis/Hipnosis adalah membawa seseorang untuk memasuki kondisi relaksasi agar bisa masuk ke pikiran bawah sadar, untuk kemudian diberikan sugesti. Dalam hipnoterapi, ketika klien sudah memasuki kondisi relaksasi, baru dilakukan proses terapi.




Semoga beberapa cara yang saya berikan dapat memberi manfaat kepada para pembaca sekalian.

Tidak ada komentar: